Friday, January 4, 2019

Hasil Observasi Tentang Keberadaan Desa Karang Kebagusan Jepara Jawa Tengah


Hasil Laporan Observasi tentang keberadaan Desa Karang Kebagusan Kecamatan Kota Kabupaten Jepara Jawa Tengah

Guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pengampu Bapak Wahidullah,S.H.I, M.H
Disusun oleh:
Nama :  Fretty Tiara Juliyanti
Nim: 181310003944
FAKULTAS TARBIYYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLOTUL ULAMA JEPARA

Sejarah Desa Karang Kebagusan
Di kisahkan pada saat Kerajaan Demak melawan Portugis yang di awali di Jepara, yang dipimpin oleh Ratu Kalinyamat. Namun pasukan Ratu Kalinyamat mengalami kekalahan dalam perang, kemudian Ratu Kalinyamat dan pasukannya meminta bantuan dari Kerajaan Banten. Kerajaan Banten pun bersedia untuk membantu melawan Portugis. Orang-orang itu diantaranya Syekh Raden Tu Bagus (seorang panglima perang dan peyebar agama islam), Kyai Sabilan Abdurrahman (seorang penasehat), Pangeran Sarip ( Putra Raja Banten), Mbah Hajinggolojati. Pada saat terjadi perang Syekh Raden Tu Bagus mengalami kekalahan dalam pertempuran dan kemudian beliau melarikan diri ke sebuah desa yang bernama Desa Sepayung, disanalah beliau tinggal dan menyebarkan agam Islam di Desa Sepayung. Di samping  Desa Sepayung ada sebuah desa  yang bernama Desa Karang Waru, karena pada saat Syekh Raden Tu Bagus menyebarkan agama Islam di Desa Sepayung, Desa Karang Waru pun ikut serta dalam pengajaran Islam Syekh Raden Tu Bagus. Kemudian kedua desa tersebut bersatu dan diberi nama Desa Karang kebagusan, yang diambil dari kata Desa Karang Waru dan dari nama Syekh Raden Tu Bagus, dan terciptalah nama Desa Karang Kebagusan.

Desa
Karang Kebagusan
Negara                      Indonesia
Provinsi                    Jawa Tengah
Kabupaten                Jepara
Kecamatan                Kota
Kodepos                    59411
Luas                          93.000 Ha
Jumlah Penduduk      1185 jiwa



Kondisi Geografis
Luas wilayah desa Karang Kebagusan mencapai 93.000 ha atau 0.93 km2.
 Batas wilayah desa Karang Kebagusan:
§  Sebelah barat berbatasan dengan laut pelayaran
§  Sebelah  timur berbatasan dengan desa Krapyak
§  Sebelah selatan bebatasan dengan desa Demaan
§  Sebelah utara berbatasan dengan desa Tegalsambi
Secara Administratif wilayah desa Karang Kebagusan  terdiri dari 6 RT dan 2 RW.
 Kondisi Demografis


No
Jenis Kelamin
Jumlah
1.
Laki-Laki
614
2.
Perempuan
571
3.
Jumlah
1185

Tabel diatas mrenunjukkan  jumlah penduduk di desa Karang Kebagusan  sebanyak 1185 orang.

Petilasan Syekh Raden Tu Bagus


Salah satu gambar petilasan yang ada di desa Karang Kebagusan.

Nama-nama Lurah desa Karang Kebagusan

1.      Bapak Sriyono
2.      Bapak Saiful Azaz
3.      Bapak Muh. Giyanto

Anggaran desa tahun 2018
Anggaran yang diterima atau yang dikelola desa Karang Kebagusan pada tahun 2018 sebesar Rp. 4910.610,000,-

1.      Pendapatan Desa                                                      Rp    4.910.610,000,-
2.      Belanja Desa
a.       Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa    Rp        763.370.600,-
b.      Bidang Penyelenggaraan PemDes Lainnya    Rp        130.086.000,-
c.       Bidang Pembangunan                                     Rp     2.366.621,500,-
d.      Bidang pembinaan Kemasyarakatan               Rp           11.150.000,-
e.       Bidang Pembedayaan Masyarakat                  Rp         474.351.900,-
f.       Bidang Takterduga                                         Rp                            0
Jumlah Belanja `                                              Rp     2.945.580.000,-
Defisit                                                             Rp       ( 42.570.000),-

3.      Pembiyaan
a.       Penerimaan Pembiayaan                                       Rp  67.570.000,-
b.      Pengeluaran Pembiayaaan                                      Rp  20.000,000
Selisih Pembiayaan ( a-b)                                       Rp 47.570.000      
Sisa Penggunaan Anggaran Tahun Berjalan                               0       
Menurut saya penggunaan APBDesa sudah merata dan  sudah adil.           


Hasil Observasi keberadaab desa Sinanggul Mlonggo Jepara



Nama          : Nesti Dwi Agustina
NIM : 181310003947
Kelas : 1 PAI A1


KEBERADAAN DESA SINANGGUL KECAMATAN MLONGGO KABUPATAEN JEPARA


A.    Sejarah Singkat
             Dahulu ada panglima berasal dari Banyumas Jawa Timur , beliau bergabung dengan  Kerajaan Mataram  yang di pimpin oleh Raja Amangkurat II , beliau mengikuti  perang menumpas pemberontakan Trunojoyo Madura .Dalam peperangan tersebut akhirnya pihak Mataram mengalami kekalahan , sehingga beliau terluka parah dan melarikan diri. Dari undang-undang kerajaan itu setiap  prajurit atau panglima yang kalah apalagi sampai melarikan diri maka akan diberi sangsi yaitu hukuman mati.
            Beliau melarikan diri ke Jepara, rakyat disana tidak tau kalau prajurit itu kalah dan melarikan diri sehingga prajurit itu di sambut dan di beri jamuan oleh Ki Ageng Alim beserta masyarakat setempat. Karena  pada tradisi jamuan dulu apabila ada prajurit yang habis berperang lewat sebuah kota atau desa  maka selayaknya diberi jamuan.
            Acara jamuan tersebut bertempat halaman rumah KI HONGGO PATI  waktu iti, KI AGENG ALIM sedang menuju rumah KI HONGGO PATI ternyata sudah banyak orang menunggu dan membawa makannan dan buah-buahan untuk mengikuti acara jamuan tersebut.  Hingga sekarang halaman rumah KI HONGGO PATI tetap ramai karena menjadi sebuah pasar yang diberi nam aoasr HONGGO SARIatau LONGGO SARI atau MLOGGO SARI . Pada masa bapak Sukahar menjabat Bupati Jepara pasr itu diubah menjad pasar Mlonggo.
Suatu hari KI AGENG ALIM beserta masyarakat setempat mengetaui bahwa beliau mengalami kekalahan dan melarikan diri dari peperangan maka beliau di siding oleh KI AGENG ALIM dengan keadaan terluka parah dan tergesa-gesa sehingga beliau sampai tidak bisa bersila atau gejojor .
Maka tempat disidangnya beliau dinamakan Dukuh Sidang dan tongkat bambu yang dibawa beliau tumbuh  menjadi bambu yang cuma satu bambu kalau kata orang jawa saklonjor  keberadaan bamu  itu tidak diketahui sampai sekarang . Hasil siding beliau terbukti bersalah dan akhirnya beliau dihukum sampai meninggal, dari kejadian itu beliau diberi julukan KI BUYUT SIDANG ,dan dukuh itu diberi nama DUKUH SIDANG SELONJOR . Dahulu dukuh siding bukanlah sebuah pemukiman ,tetapi penjara atau pembuangan. Setelah  panglima dipenjara, maka prajurit-prajurit setianya menungguinya dan bermukim didukuh tersebut .
Desa Sinangggul memiliki arti wong lanang sing unggul lahir pada hari selasa  Kliwon bulan Dzulhijjah.Petinggi pertama desa Sinanggul adalah bapak LEBUH (1738-1803).

B.     APBDES DESA SINANGGUL

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Sinanggul Tahun 2018 Dengan Rincian Sebagai Berikut:
1.      Pendapatan Desa                                                                              Rp    2.910.610,000,-
2.      Belanja Desa
a.       Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa                            Rp        763.370.600,-
b.      Bidang  Penyelenggaraaan Pemerintah Desa Lainnya            Rp        130.086.000,-
c.       Bidang Pembangunan                                                             Rp     1.566.621,500,-
d.      Bidang pembinaan Kemasyarakatan                                       Rp           11.150.000,-
e.       Bidang Pembedayaan Masyarakat                                          Rp         474.351.900,-
f.       Bidang Takterduga                                                                 Rp                            0
Jumlah Belanja `                                                                      Rp     2.945.580.000,-
Defisit                                                                                     Rp       ( 34.970.000),-

3.      Pembiyaan
a.       Penerimaan Pembiayaan                                                               Rp           54.970.000,-
b.      Pengeluaran Pembiayaaan                                                             Rp           20.000,000
Selisih Pembiayaan ( a-b)                                                              Rp           34.970.000 
Sisa Penggunaan Anggaran Tahun Berjalan                                                                   0
Penggunaan APBDES sudah merata dan  sudah adil.                                              



C.    Aspek Geografi dan Demografi
1.      Geografi
          Luas desa Sinanggul adalah 554.159 HA, jarak tempuh ke ibu kota ecamatan kurang lebih 7 Km dan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten kurang lebih 20 Km. Di Sinangggul sendiri terbagi menjadi 4 Dukuh 45 Rukun Tangga (RT) dan 8 Rukun Warga (RW).
Terdapar sarana pemerintahan Desa
1.      Balai Desa.                           
2.      Kantor Desa
3.      Tanah Bengkok Pamong Desa
a. Sawah                                                           : 26,854 HA
b. Pekarangan\Bangunan.                                : 453,130 HA
c. Irigasi setengah tehnis.                                 : 75.480 HA
d. Lain-lain(sungai,jalan,kuburan,dll).             : 16.549 HA










Perbatasan Desa Sinanggul :
Sebelah Timur     : Desa Slagi, kawak
Sebelah Barat      : Desa Jambu barat
Sebelah Selatan   : Desa suwawal dan mambak
Sebelah Utara       : Desa Srobyong

2.      Aspek Demografi

Jenis Kelamin
Tahun 2018
        Laki-laki
7.144  Jiwa
       Perempuan
6.815 Jiwa
Jumlah
13.959 Jiwa
Jenis Kelamin
Tahun 2017
Laki-laki
7.134 Jiwa
Perempuan
6.800 Jiwa
Jumlah
13.934 Jiwa

D.    Petilasan Desa Sinanggul

            Terdapat salah satu peninggalan yang kokoh yakni masjid tertua di Sinanggul dan sampai sekarang bangunannya tidak mengalami perubahan sebab, menjadi ciri khas tersendiri.